Beyond Drop Shot: 5 Teknik Netting Paling Licik yang Sering Digunakan Juara Dunia

Area net dalam permainan bulu tangkis sering disebut sebagai “zona pembunuh” karena di sinilah poin-poin krusial sering diputuskan. Bagi pemain kelas dunia, memenangkan pertarungan di depan net bukan hanya soal drive cepat atau drop shot yang menjatuhkan. Ada serangkaian Teknik Netting yang sangat halus, menipu, dan membutuhkan touch (sentuhan) luar biasa. Teknik-teknik licik ini, yang sering digunakan oleh pemain sekelas Taufik Hidayat hingga Kevin Sanjaya, mengubah pukulan pendek di net menjadi senjata mematikan yang menghancurkan ritme dan posisi lawan. Menguasai Teknik Netting ini adalah rahasia para juara untuk menciptakan peluang smash atau mendapatkan poin secara langsung.

Berikut adalah lima Teknik Netting paling licik yang sering digunakan oleh pemain bulu tangkis profesional:

1. Net Kill Murni (The Instant Finisher)

Ini adalah teknik yang paling agresif di area net. Ketika shuttlecock datang sedikit di atas pita net, alih-alih di-tap atau di-drive mendatar, pemain langsung memukul shuttlecock dengan gerakan pergelangan tangan yang sangat cepat ke arah bawah, seringkali sebelum shuttlecock sempat turun ke pinggiran net. Pukulan ini mengharuskan pemain memiliki refleks kilat dan posisi siap yang sempurna. Pemain harus berada sangat dekat dengan net. Teknik ini sering digunakan oleh pemain ganda putri kelas dunia pada menit-menit awal pertandingan untuk menunjukkan dominasi mereka. Kecepatannya membuat lawan, yang biasanya berada satu langkah di belakang, tidak punya waktu untuk mengembalikannya.


2. Net Spin (The Tricky Rotator)

Net spin adalah Teknik Netting tingkat tinggi yang bertujuan untuk membuat shuttlecock jatuh di sisi lawan dengan gerakan memutar. Alih-alih memukul datar, pemain memutar raket sedikit ke sisi (slice) saat menyentuh shuttlecock sehingga shuttlecock berputar. Putaran ini menyebabkan shuttlecock tidak memantul seperti biasa setelah melewati net; ia akan langsung jatuh atau menggelinding ke bawah. Teknik ini sangat efektif melawan pemain yang menunggu terlalu dekat dengan net. Juara dunia seperti Lin Dan sering menggunakan net spin ini saat pertandingan mencapai titik kritis di set ketiga, misalnya pada kedudukan 20-20, untuk menipu lawan.


3. Net Lift Cepat (The Sudden High Ball)

Teknik ini memanfaatkan kepanikan lawan. Setelah serangkaian pukulan netting pendek dan rapat, pemain secara tiba-tiba melakukan lift (mengangkat bola) yang tinggi dan cepat ke sudut belakang lapangan lawan. Kunci dari net lift ini adalah delay (penundaan) pergerakan raket yang menipu, seolah-olah akan melakukan net shot pendek. Ketika lawan sudah terlanjur melangkah maju untuk memotong di net, mereka akan terlambat mengejar bola yang tiba-tiba melambung jauh ke belakang. Taktik ini sering digunakan oleh pemain tunggal putra, terutama setelah reli panjang, untuk membuat lawan kelelahan secara fisik dan mengganggu footwork mereka.


4. Drive Cepat di Net (The Low Power Play)

Meskipun bukan netting murni, drive cepat yang dimainkan rendah dan mendatar di atas net adalah variasi Teknik Netting yang sangat agresif. Ketika shuttlecock sedikit tinggi di atas net (half-court), pemain memukul bola dengan tenaga penuh namun dengan lintasan yang sangat datar dan cepat, bertujuan agar bola melewati celah di antara kedua pemain ganda atau melewati bahu tunggal. Pukulan ini memerlukan kekuatan lengan bawah dan pergelangan tangan yang besar. Para pemain ganda putra, seperti yang ditunjukkan dalam Kejuaraan Dunia BWF pada hari Jumat, 15 Desember 2023, sering menggunakan drive ini untuk memaksa lawan bertahan dan mengangkat bola, menciptakan peluang smash berikutnya.


5. Net Shot Silang Tipis (The Cross-Court Whisper)

Ini adalah versi paling halus dari net shot. Pemain tidak hanya menjatuhkan bola di depan net, tetapi juga mengarahkannya secara menyilang (cross-court) dengan jarak setipis mungkin dari pita net. Gerakannya minimalis, menggunakan sentuhan jari dan pergelangan tangan, bukan ayunan lengan. Tujuan Teknik Netting ini adalah memaksa lawan berlari diagonal, yang membutuhkan usaha lebih besar dan waktu reaksi yang lebih lama. Keberhasilan pukulan ini sangat bergantung pada sudut kemiringan raket saat kontak dengan shuttlecock. Pukulan ini harus dieksekusi dengan sempurna, biasanya pada momen tenang di pertandingan.